Implementasi Kurikulum Berperspektif Gender Sebagai Jalan Menuju Kampus Aman, Zero Kekerasan Seksual

Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (Satgas PPKS) Unesa pada 29 September 2022 mendampingi Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya dalam merumuskan strategi implementasi kurikulum berperspektif gender. Forum yang dihadiri pegiat gender dan dosen pengampu mata kuliah gender di UINSA ini berjalan dalam dua sesi. Sesi pertama disampaikan Sjafiatul Mardliyah (Kepala PSGA Unesa) mengupas indicator dan strategi pencapaian kampus responsif gender sesuai SDGs gender equality. Unesa pada tahun 2021 ditetapkan sebagai Top Six kampus berwawasan gender di Indonesia.
Sesi kedua disampaikan Kasat PPKS Unesa (Mutim Faidah), pada diskusi tersebut diulas kurikulum reponsif gender melalui dua pendekatan. Pendekatan pertama, hidden curriculum dengan mengembangkan interaksi antar warga kampus dan interaksi digital antar warga kampus berwawasan gender. Pendekatan kedua, kurikulum pendidikan melalui pemetaan mata kuliah bertema gender, bab khusus tentang gender pada mata kuliah, gender sebagai isuue dalam mata kuliah, dan pembelajaran responsif gender. Pemetaan tersebut penting untuk mengetahui potensi, peluang dan gerak serempak seluruh elemen kampus dalam mengawal isu ini. Mutim Faidah menjelaskan pembelajaran responsive gender meniscayakan aspek dalam pembelajaran support saling mendukung, meliputi; dosen pengampu mata kuliah, RPS, bahan ajar, media, dan interaksi yang terbangun dalam pembelajaran.
Pada bagian akhir, didiskusikan pencegahan dan penanganan kekerasan seksual dengan pembentukan Satgas PPKS di Unesa. Satgas berada di garda depan dalam menampung aduan korban, mendampingi dan menangani kasus kekerasan seksual. Kasus ditangani dengan prinsip Pro Korban dan berkeadilan. Untuk menghindari tindakan keberulangan, program pencegahan menjadi penting dan pemberian saknsi kepada Pelaku sesuai aturan yang berlaku menjadi keniscayaan.
Share It On: