Rancang (Rabu Berbincang): Mencegah Pacaran Berujung Kekerasan

Hasil Survei Pengalaman Hidup Perempuan Nasional (SPHPN) yang dilakukan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) dengan Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2016 mengungkapkan bahwa tingkat kekerasan baik secara fisik dan seksual yang dialami perempuan belum menikah sebesar 42,7%. Kekerasan seksual yang dialami perempuan belum menikah yaitu 34.4%. Angka tersebut lebih besar dibanding kekerasan fisik yang berjumlah 19.6%. Dari 10.847 pelaku kekerasan, sebanyak 2.090 pelaku kekerasan merupakan pacar atau teman.
Tingginya angka kekerasan dalam hubungan pacaran bagi perempuan belum menikah tersebut cukup mengkhawatirkan. Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) Universitas Negeri Surabaya (UNESA) sebagai pihak yang mencegah dan menangani kekerasan seksual di perguruan tinggi mengadakan kegiatan Rancang dengan tema Mencegah Pacaran Berujung Kekerasan.
Kegiatan yang dilaksanakan pada Rabu, 08 Maret 2023 itu dipandu oleh Ranita Ayu Fauzi dengan narasumber Fitri Nur' Aini. Diskusi kali ini dimulai dengan membahas hal-hal yang menyebabkan kekerasan dalam hubungan pacaran. Menurut Fitri, adanya kekerasan dapat disebabkan oleh hubungan yang toxic atau tidak sehat. Dimana terdapat ketimpangan relasi kuasa dalam hubungan pacaran.
“Berpacaran itu harus secara sehat. Misalnya tidak boleh ada yang mendominasi di antara kedua pasangan. Baik pihak cowok maupun cewek perlu untuk saling mengerti, memahami, dan tidak menuntut banyak hal agar tidak terjadi kekerasan yang bisa berdampak pada psikis seseorang,” ujarnya.
Kekerasan dapat terjadi terhadap semua orang di mana pun dan kapan pun. Agar terhindar dari hubungan yang toxic, seseorang perlu mencari tahu latar belakang calon pasangan sebelum berpacaran. Namun, apabila sudah terjebak dalam hubungan toxic, seseorang perlu melakukan komunikasi asertif kepada pasangannya. Selain itu, orang-orang terdekat juga perlu memberikan dukungan agar seseorang dapat keluar dari hubungan toxic tersebut.
“Jika kalian atau teman kalian mengalami kekerasan, maka bisa dilaporkan ke Satgas PPKS Unesa untuk ditindaklanjuti,” ujar Fitri. Tujuan kegiatan Rancang kali ini ialah untuk memberikan edukasi kepada audiens agar lebih memahami terkait kekerasaan dan cara mengatasi masalah hubungan pacaran yang toxic.
Share It On: