Webinar Kepemudaan Anti Narkoba dan Seks Bebas

Pada Sabtu, 30 September 2023 Badan
Eksekutif Mahasiswa, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya mengadakan
Webinar Kepemudaan Anti Narkoba dan Seks Bebas yang di hadiri oleh 150
mahasiswa di Platform Room Zoom Meeting.
Bpk.
Iman Pasu Marganda Hadiarto Purba, S.H., M.H selaku Kasubdit Satgas PPKS
Universitas Negeri Surabaya sebagai narasumber di acara tersebut menyampaikan
“Di tengah dunia yang terus berubah, tantangan-tantangan yang dihadapi oleh
pemuda akan semakin kompleks. Salah satu masalah yang paling meresahkan adalah
penyalahgunaan narkoba dan perilaku seks bebas. Oleh karena itu perlu adanya
gebrakan dan gerakan anak muda yang paham akan bahaya narkoba dan seks bebas,
serta mendorong anak muda menjadi agen perubahan dalam masyarakat mereka.”
Narkoba,
singkatan dari "narkotika" dan "obat-obatan terlarang,"
merujuk pada jenis-jenis zat kimia atau obat-obatan yang dapat memengaruhi
sistem saraf pusat seseorang dan menyebabkan perubahan dalam persepsi, mood,
perilaku, dan kesadaran. Narkoba sering kali digunakan untuk tujuan rekreasi
atau penggunaan yang tidak sah, yang dapat mengakibatkan dampak negatif pada
kesehatan fisik, mental, dan sosial individu.
Faktor-faktor
yang menyebabkan masyarakat khususnya remaja menjadi pecandu atau pengguna
narkoba antara lain:
1. Ingin Terlihat Gaya
Zat terlarang jenis tertentu
dapat membuat pemakainya merasa berani, keren, percaya diri, kreatif, dan
fleksibel. Apa yang dipikir sebagian orang dianggap baik bisa saja berubah di
beberapa kalangan, orang yang menggunakan sesuatu yang dilarang disebut fashion,
slang, dll.
2. Solidaritas
Kelompok/Komunitas/Geng
Sekelompok orang dengan
tingkat kedekatan antar anggota yang tinggi biasanya memiliki nilai solidaritas
yang tinggi. Ketika pemimpin atau ketua kelompok dan beberapa anggota kelompok
yang berpengaruh dalam kelompok menggunakan narkoba, anggota lain biasanya
dipaksa atau tidak menggunakan narkoba agar merasa seperti keluarga yang sama.
3. Menghilangkan Rasa Sakit
Seseorang yang memiliki
penyakit atau kondisi yang dapat menyebabkan nyeri yang melemahkan dapat
membuat orang tertarik pada jalan pintas untuk menyembuhkan nyeri, seperti
menggunakan obat-obatan dan zat terlarang.
4. Coba-Coba atau Ingin Tahu
Pengguna biasanya tertarik
untuk melihat efek dari obat-obatan terlarang, seseorang mungkin memiliki rasa
ingin tahu yang kuat untuk menikmati kesenangan dari obat-obatan terlarang
tersebut. Seseorang mungkin mencoba narkoba hanya untuk mengobati rasa ingin
tahunya. Tanpa disadari dan tanpa menginginkannya, orang tersebut akan
ketagihan dan akan melakukannya berulang-ulang tanpa bisa berhenti.
5. Ikut-ikutan
Mereka yang mengonsumsi
narkoba mungkin mencoba membujuk pengguna non-narkoba lainnya untuk merasakan
apa yang mereka rasakan atau derita. Pengedar dan konsumen dapat menawarkan
obat-obatan terlarang secara gratis dan menuntut pembayaran setelah korban menjadi
kecanduan.
6. Menyelesaikan dan Melupakan
Masalah/Beban Stres Orang yang ditimpa banyak masalah dan ingin melarikan diri
dari masalahnya mungkin
terjerumus ke dalam narkotika,
obat-obatan terlarang atau zat adiktif untuk mendapatkan tidur malam yang
nyenyak, menenangkan pikiran,atau merasakan kegembiraan yang diakibatkan oleh
narkoba.
Penggunaan narkoba yang tidak terkontrol dapat menyebabkan ketergantungan, masalah kesehatan fisik dan mental, serta konsekuensi sosial yang serius. Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan kesadaran tentang bahaya narkoba dan mengambil langkah-langkah pencegahan.
Seks
bebas adalah praktik seksual yang terjadi tanpa keterlibatan hubungan yang
komitmen seperti pernikahan atau hubungan monogami yang sehat. Ini dapat
mencakup hubungan seksual tanpa perlindungan, hubungan seksual di luar hubungan
yang telah dibentuk secara eksplisit, atau hubungan seksual dengan banyak
pasangan yang berbeda tanpa komitmen jangka panjang.
"Seks bebas" mengacu pada
aktivitas seksual yang dilakukan tanpa adanya komitmen atau kewajiban dalam
hubungan. Ini bisa mencakup berbagai jenis aktivitas seksual yang dilakukan
tanpa ikatan emosional yang kuat atau pernikahan. Beberapa jenis seks bebas
yang umum meliputi:
1. One-Night Stand: Ini terjadi ketika
dua orang yang tidak memiliki hubungan yang mapan atau komitmen
yang jelas terlibat dalam hubungan seksual sekali saja, tanpa rencana
lanjutan.
2. Hubungan Teman dengan Hak Istimewa
(Friends with Benefits): Dalam jenis hubungan ini, dua orang yang
berteman memutuskan untuk terlibat dalam hubungan seksual tanpa komitmen
jangka panjang. Mereka masih berteman, tetapi juga menjalani
hubungan seksual secara tidak terikat.
3. Hubungan Seksual Acak: Ini mencakup
berhubungan seksual dengan orang yang baru dikenal tanpa
keterlibatan emosional yang serius.
4. Seks dalam Kelompok (Orgy): Ini
melibatkan beberapa orang yang terlibat dalam aktivitas seksual bersama dalam satu sesi.
5. Hubungan Seksual Daring: Ini terjadi
ketika individu terlibat dalam hubungan seksual melalui media sosial
atau situs web kencan daring tanpa pertemuan fisik.
6. Seks Tanpa Pengetahuan atau
Persetujuan (Non-consensual Sex): Ini adalah tindakan seksual yang
dilakukan tanpa persetujuan yang jelas dari semua pihak yang terlibat, yang sering disebut sebagai
pemerkosaan.
Penting untuk diingat bahwa terlibat
dalam seks bebas dapat memiliki konsekuensi kesehatan dan sosial yang serius,
seperti penularan penyakit seksual, kehamilan yang tidak diinginkan, dan
masalah emosional. Anak muda perlu menghindari seks bebas karena ada banyak
alasan yang berkaitan dengan kesehatan fisik, emosional, dan sosial. Berikut
beberapa alasan utama :
1. Kesehatan Fisik:
a. Penularan Penyakit Seksual: Seks
bebas dapat meningkatkan risiko penularan penyakit seksual, termasuk HIV,
sifilis, gonore, dan herpes.
b. Kehamilan yang Tidak Diinginkan: Seks
bebas tanpa pengaman meningkatkan risiko kehamilan yang tidak diinginkan, yang
dapat mengubah rencana hidup dan kesejahteraan anak dan ibu.
2. Kesehatan Emosional:
a. Stres dan Kecemasan: Seks bebas dapat
menyebabkan stres dan kecemasan terkait dengan kemungkinan konsekuensi negatif
seperti kehamilan tidak diinginkan atau penularan penyakit.
b. Dampak Emosional: Hubungan seksual
yang tidak berasal dari komitmen yang kuat atau cinta sejati dapat menyebabkan
rasa kecewa, perasaan rendah diri, dan masalah emosional lainnya.
3. Hubungan yang Sehat:
a. Pentingnya Hubungan yang Sehat: Seks
bebas bisa merusak hubungan dan mengurangi rasa saling percaya antara pasangan.
b. Kebijaksanaan dalam Hubungan: Anak
muda perlu belajar mengenali tanda-tanda hubungan yang sehat, seperti
komunikasi yang baik dan saling menghormati.
4. Pendidikan dan Karier:
a. Fokus pada Pendidikan: Terlibat dalam
seks bebas dapat mengganggu prioritas pendidikan anak muda, mengurangi peluang
mereka untuk mencapai tujuan pendidikan dan karier.
b. Peluang Masa Depan: Kehamilan tidak
diinginkan atau tanggung jawab anak bisa mengubah rencana masa depan mereka.
5. Nilai dan Keyakinan:
a. Pemahaman Nilai Pribadi: Anak muda
perlu memahami dan menghormati nilai-nilai pribadi mereka dan mempertimbangkan
bagaimana aktivitas seksual sesuai dengan nilai-nilai tersebut.
b. Pentingnya Keputusan yang Bijak:
Melibatkan diri dalam seks bebas tanpa pertimbangan yang baik bisa bertentangan
dengan keyakinan moral dan etika mereka.
6. Pengamanan dan Perlindungan:
a. Penggunaan Pengaman: Seks bebas yang
melibatkan penggunaan kondom atau metode kontrasepsi lainnya penting untuk
melindungi kesehatan fisik dan mencegah kehamilan tidak diinginkan.
b. Perlindungan Diri: Anak muda perlu memahami bagaimana melindungi diri mereka sendiri dan pasangan mereka dalam aktivitas seksual.
Share It On: